Kamis, 01 Desember 2016

HIV Di Jakarta Semakin Meningkat Khususnya Kaum Pria Yang Sekarang Mencapai 72 Persen | DGPOKER88 - AGEN POKER UANG ASLI TERPERCAYA

HIV Di Jakarta Semakin Meningkat Khususnya Kaum Pria Yang Sekarang Mencapai 72 Persen | DGPOKER88 - AGEN POKER UANG ASLI TERPERCAYA

HIV Di Jakarta Semakin Meningkat Khususnya Kaum Pria Yang Sekarang Mencapai 72 Persen
HIV Di Jakarta Semakin Meningkat Khususnya Kaum Pria Yang Sekarang Mencapai 72 Persen

Kini penderita HIV di Jakarta semakin meningkat khususnya kaum pria yang kini mencapai 72 persen dari 4,695 penderita HIV dan rata-rata yang terkena HIV berusia 25 hingga 50 tahun.

DGPOKER - AGEN POKER ONLINE TERPERCAYA

Widyastuti selaku Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan, di tahun 2015 kemarin, pria penderita HIV dari umur 5 hingga 14 tahun hanya 20 orang. Lalu penderita dari usia 15 hingga 19 tahun sebanyak 81 orang, dan penderita dari 20 hingga 24 tahun sebesar 673 pria. 

DGPOKER - SITUS POKER ONLINE TERPERCAYA

Nominal tersebut berlipat ganda pada penderita pria dari umur 25 sampai 50 tahun, sebanyak 3.056 pria. Sedangkan penderita pria berusia lebih dari 51 tahun berkisar 185 jiwa. Kalau anak laki-laki berusia di bawah empat tahun ada sekitar 57 anak, ujar Widyastuti di kantor Dinkes DKI, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2016).

DGPOKER - AGEN POKER UANG ASLI INDONESIA

Sama halnya dengan penderita pria, penderita HIV dari kaum wanita juga paling banyak berkisar dari umur 25 sampai 50 tahun. Penderita wanita usia 5 sampai 14 tahun sebanyak 32 orang dan penderita wanita berusia 15 hingga 19 tahun ada 91 orang. Sementara penderita wanita usia 20-24 tahun ada 293 orang. 

Kemudian penderita wanita usia 25-49 tahun mencapai 1.088 orang, dan penderita wanita usia lebih dari 50 tahun sebesar 41 tahun. Nah kalau penderita wanita dibawah 4 tahun berkisar 34 orang. Data itu tahun 2015, untuk 2016 belum, lanjutnya.

Penyebab :

Widyastuti berkata ada empat kelompok warga di Jakarta yang rawan terkena HIV/AIDS. Mereka adalah Pekerja seks komersial (PSK), laki-laki suka laki-laki (LSL), penggunaan narkoba melalui jarum suntik, dan waria.

Namun data terakhir penggunaan narkoba melalui jarum suntik mengalami penurunan, menjadi 43 persen. Sebelumnya, jumlah penderita HIV/AIDS akibat jarum suntik lebih dari 50 persen.

Hal ini berbanding terbalik dengan dengan LSL yang meningkat tajam. Berdasarkan penelitian dari Survei Terpadu Biologis dan Perilaku tahun 2015, jumlah penderita HIV/AIDS akibat LSL meningkat yang sebelumnya berkisar delapan persen lalu berlipat ganda menjadi 30 persen.

"Meningkat tajam. Tapi tetap penderita karena jarum suntik lebih banyak. Tapi trennya mengalami penurunan," ujar dia.

Ia menyampaikan, Kemenkes RI dan Dinas Kesehatan DKI bertekad memutus mata rantai penularan virus HIV/AIDS dari ibu ke anak. Caranya, lanjut dia, dengan tes Entry Infrant Diagnosis (EID) pada janin berumur kurang dari dua minggu.

"Kalau ibunya beresiko terkena HIV/AIDS kami langsung kasih obatnya. Itu untuk menekan agar anak tidak tertular," tutur Widyastuti.

Mantan Sudin kesehatan Jakarta Barat itu menyampaikan, kemungkinan anak terkena HIV/AIDS di bawah dua persen bila ibu calon bayi itu rutin meminum obat. "Obatnya gratis. Warga bisa memeriksa dan mendapatkan obat di setiap kecamatan," ungkapnya.


0 komentar:

Posting Komentar