Rabu, 01 Maret 2017

Rokok Elektrik (Vape) Lebih Cepat Meningkatkan Resiko Terkena Stroke

Rokok Elektrik (Vape) Lebih Cepat Meningkatkan Resiko Terkena Stroke | DGPOKER - AGEN POKER UANG ASLI TERPERCAYA


Rokok Elektrik (Vape) Lebih Cepat Meningkatkan Resiko Terkena Stroke
Rokok Elektrik (Vape) Lebih Cepat Meningkatkan Resiko Terkena Stroke

Bagi pecandu rokok mungkin berpikir bahwa rokok elektrik yang lagi populer merupakan rokok paling aman. Akan tetapi, menurut hasil penelitian terbaru mengatakan bahwa rokok elektrik (Vape) lebih cepat meningkatkan resiko terkena stroke dibanding dengan mereka yang merokok tembakau.

DGPOKER - AGEN POKER ONLINE TERPERCAYA

Dalam sebuah penelitian yang menggunakan tikus, rokok elektrik dapat meningkatkan risiko pembekuan darah yang mematikan dengan cara merusak otak. Sehingga para ahli menyimpulkan bahwa rokok elektrik tidak aman.

DGPOKER - SITUS POKER ONLINE TERPERCAYA

Para peneliti dari Texas Tech University mempresentasikan penelitian mereka dengan memperlihatkan tikus yang terekspos baik uap rokok elektrik maupun asap dari rokok tembakau.

DGPOKER - AGEN POKER ONLINE UANG ASLI TERPERCAYA

Tikus tersebut diteliti setelah 10 dan 30 hari untuk penelitian hingga kemudian dipresentasikan di depan American Heart Association's International Stroke Confrence in Houston. Hasil tes menunjukkan merokok elektrik secara regular dapat mengurangi jumlah glukosa dalam otak, yang merupakan bahan bakar untuk meningkatkan neuron.

Kandungan uap dalam rokok elektrik juga membuat juga menyebabkan kerusakan bahan kimia penting bagi pembekuan yang dapat membuat pendarahan otak lebih mungkin terjadi.

"Paparan rokok elektrik menurunkan daya penyerapan glukosa di otak yang merupakan bahan bakar bagi akti fitas otak. Dalam sebuah studi pada tikus, paparan bahan kimia yang terkandung dalam rokok elektrik meningkatkan risiko pembekuan darah yang mematikan," ucap Ali Ehsan Sifat, salah satu tim peneliti dilansir laman DGPOKER.

Hasilnya, baik terpapar uap rokok elektrik maupun asap rokok tembakan selama 30 hari secara signifikan dapat mengganggu tingkat sirkulasi enzim yang diperlukan untuk mencegah pembekuan darah. Hal tersebut berpotensi untuk meningkatkan risiko stroke dan memperburuk cedera otak sekunder.

Sebelumnya, rokok elektrik dianggap sebagai cara merokok yang lebih aman dan kurang beracun dibanding rokok tembakau.

Para peneliti dari University College London juga menemukan data bahwa orang yang beralih dari tembakau ke rokok elektrik berkurang kadar racun penyebab kanker dalam tubuh mereka hingga 97,5 persen dalam enam bulan.

Rokok elektrik kini menjadi perhatian khusus dari segi kesehatan karena telah menjadi gaya hidup baru di kalangan masyarakat khusunya kawula muda.

Rokok elektrik juga dipercaya dapat membantu para perokok untuk merubah kebiasaan dan beralih bahkan berhenti dari kebiasaan merokok.

 

0 komentar:

Posting Komentar