Sabtu, 04 Februari 2017

Kapolri Tito Karnavian Kembali Menegaskan Bahwa Tidak Ada Penyadapan Ke SBY

Kapolri Tito Karnavian Kembali Menegaskan Bahwa Tidak Ada Penyadapan Ke SBY | DGPOKER - AGEN POKER UANG ASLI TERPERCAYA

Kapolri Tito Karnavian Kembali Menegaskan Bahwa Tidak Ada Penyadapan Ke SBY
Kapolri Tito Karnavian Kembali Menegaskan Bahwa Tidak Ada Penyadapan Ke SBY

Kapolri Tito Karnavian kembali menegaskan bahwa tidak ada penyadapan ke Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Andai saja DPR masih menginginkan penjelasan, maka Tito siap memberikan penjelasan sejelas mungkin agar tidak ada kesalahpahaman.

DGPOKER - AGEN POKER ONLINE TERPERCAYA

"Intinya pihak Polri tidak melakukan penyadapan terhadap Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan saya tegaskan sekali lagi," kata Tito disaat usai meluncurkan program Smile Police Polda Jawa Tengah di Polda Jawa Tengah, Jalan Pahlawan nomor 1, Semarang, Sabtu (4/2/2017).

DGPOKER - SITUS POKER ONLINE TERPERCAYA

Tito pun menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan penjelasan kepada DPR jika memang diperlukan. Rencananya setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak digelar, akan ada rapat kerja termasuk dengan Komisi III DPR.

"Seusai Pilkada serentak nanti, kami memang akan ada raker dengan DPR Komisi III. Kalau ditanyakan, akan kami jelaskan," ujar Tito.

DGPOKER - AGEN POKER ONLINE UANG ASLI TERPERCAYA

Dalam persidangan kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Ahok pada 31 Januari lalu, pengacara Ahok, Humphrey R Djemat menanyakan kepada Ma'ruf soal ada atau tidaknya telepon dari SBY pada pukul 10.16 WIB, agar ada pengaturan pertemuan dengan pasangan calon Pilgub DKI Agus Yudhoyono-Sylviana Murni di Kantor PBNU dan juga agar ada fatwa penistaan agama oleh Ahok. Ma'ruf menampik. Namun Humphrey kemudian menyebut akan memberikan bukti soal hal ini.

"Sudah ditanya berulang kali mengatakan tidak ada, untuk itu kami akan berikan buktinya," kata Humphrey dalam persidangan itu.

Kemudian Ahok juga ikut berbicara dalam persidangan itu dalam konteks yang sama. Karena bantahan soal telepon SBY, Ahok mengaku berencana melaporkan Ma'ruf ke polisi. "Saya berterima kasih Saudara ngotot di depan hakim meralat ini, mengaku tidak berbohong. Kami akan memproses secara hukum. Untuk bisa membuktikan bahwa kami punya data lengkap," kata Ahok saat itu.

Belakangan, Ahok mengklarifikasi dirinya tak bermaksud memproses hukum Ma'ruf. Ahok juga meminta maaf kepada Ma'ruf. Dia juga mengetahui adanya informasi soal komunikasi via telepon antara SBY dan Ma'ruf lewat situs berita daring.

 

0 komentar:

Posting Komentar